QIYAM RAMADHAN (SHOLAT TARAWIH)

QIYAM RAMADHAN (SHOLAT TARAWIH)

A.  Hukum Sholat Tarawih dan Pensyariatannya

Sholat Tarawih hukumnya sunnah muakkadah bagi laki-laki maupun perempuan pada bulan Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari No. 2009 dan Muslim No. 759)

B. Berjama'ah dalam sholat tarawih.

Sholat tarawih disunnahkan dilakukan dengan berjama'ah dan dengan bacaan jahar. Abu Dzar berkata Rasulullah pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabat lantas beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”(HR. Ahmad)

Khalifah Umar juga melaksanakan sholat tarawih dengan berjama'ah. Ali, Jabir dan Abdullah juga melaksanakan sholat tarawih dengan berjama'ah. Hal ini telah menjadi ijma para sahabat.

C. Jumlah Raka'at Sholat Tarawih

Telah dijelaskan bahwa rasulullah tidak pernah nambah baik pada bulan Ramadhan maupun diluar bulan Ramadhan lebih dari sebelas raka'at saat sholat malam di rumahnya. Adapun malam malam beliau mengerjakan sholat tarawih bersama para sahabatnya tidak disebutkan jumlahnya. Tidak ada hadis yang shahih menyebutkan batas jumlah sholat ini.

💫 Oleh karena itu para ulama berbeda pendapat tentang batas jumlah raka'atnya:

1. Sebelas raka'at.
Karena jumlah ini yang dipilih oleh Nabi untuk dirinya. Umar bin Khattab memerintahkan Ubay bin Ka'ab dan Tamim Ad Dari untuk mengimami khalayak dengan melaksanakan sebelas raka'at.

2. Dua puluh selain witir.
Ini pendapat mayoritas Ulama, diantaranya Ats Tsauri, Ibnu Mubarak, Asy Syafi'i dan Ashabury ra'yi. Ini pendapat yang diriwayatkan dari Umar, Ali dan para sahabat lainya.

3. Tiga puluh sembilan
Ini pendapat Imam Malik. Dawud bun Qis berkata aku mendapati kaum muslimin madinah pada zaman Umar bin Abdul Aziz dan Aban bin Ustman mereka mengerjakan sholat tiga puluh enam raka'at dan sholat witir 3 raka'at.

4. Empat puluh raka'at dan tujuh rakaat witir.
Al Hasan bin Ubaidillah berkata Abdurrahman bin Al Aswad mengimani kami pada bulan Ramadhan dengan empat puluh raka'at dan witir tujuh raka'at

💦 Ibnu Taimiyyah berkata ini semua boleh bagaimana manapun ia mengerjakan pada bulan Ramadhan dengan berbagai bentuk dan cara  tersebut diatas maka ia telah berbuat kebajikan.

✍ Namun jumlah rakaat yang paling afdhal dalam sholat tarawih adalah sebelas rakaat. Berdasarkan hadis dari Aisyah radhiyallahu anha :

Tidakkah Rasulullah shallallahu alahi wasallam sholat malam/tarawih lebih dari sebelas rakaat baik di Bulan puasa maupun selainnya. (HR Bukhari No. 1079)

D.  Istirahat diantara dua tarawih (empat raka'at)

Para ahli fiqih sepakat disyariatkan istirahat sesudah setiap empat raka'at.

E.  Waktu sholat tarawih

Waktu sholat tarawih mulai dari setelah sholat isya sampai terbit Fajar kedua.

F.  Pelaksanaan sholat tarawih di masjid

Sholat tarawih afdhalnya dilaksanakan di masjid karena Rasulullah sendiri melakukannya di masjid selama tiga malam berturut-turut.

G.  Bacaan Sholat tarawih

Dalam sholat tarawih sebaiknya sebagai Imam membaca surat-surat pendek atau ringan agar tidak memberatkan makmum atau tergantung kesiapan dan kebiasaan para makmum, jika makmum ridha Imam memperpanjang bacaan maka itulah yang lebih utama.


📚 Sumber:
1. Fiqih Islam wa Adilatuhu, Prof DR. Wahbah Az Zuhaili, II/228
2. Shahih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik bin Sayyid Salim II/75

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "QIYAM RAMADHAN (SHOLAT TARAWIH)"

Post a Comment