Sejarah fiqih di masa sahabat
I.
Muqoddimah
Sejarah perkembangan fiqih di masa sahabat ini dimulai
sejak wafatnya Rasulallah ﷺ hingga pertengahan
abad ke tujuh. para sahabat mulai menyebar di berbagai daerah untuk berdakwah. yang
mengakibatkan muncul masalah-masalah baru yang timbul, dan masing-masing mereka
memberikan jawaban sesuain dengan yang mereka hafal dari Rasulallah ﷺ atau mereka simpulkan
dari sabda ﷺ . jika mereka tidak
menumukan nash maka mereka akan berijtihad dengan dalil dalil yang mereka
ketahui.
II.
Definisi
sahabat
Secara
bahasa sahabat adalah bentuk jama dari kata Ash shohabi yang bermakna
persahabatan.
Sedangkan
menurut istilah sahabat adalah orang yang bertemu dengan Rasulalla ﷺ pada
saat Rasulallah ﷺ masih hidup dalam keadaan beriman dan
meninggal dalam keadaan beriman.
Namun
orang yang bertemu Rasulallah ﷺ pada
masa hidupnya dalam keadaan kafir, maka ia tidak di sebut sebagai sahabat
meskipun setelah Rasulallah ﷺ meninggal
ia masuk islam.
Atau
orang yang masuk islam pada masa Nabi ﷺ masih hidup kemudian murtad dan mati dalam keadaan
murtad tidak disebut sebagai sahabat.
III.
Pujian
Allah dan Rasulnya tentang para Sahabat.
Jumlah
para sahabat banyak sekali mereka lebih dari seratus ribu orang. Mereka semua belajar
langsung kepada Rasulallah ﷺ, mereka melihat langsung bagaimana praktek
ibadah yang di lakukan oleh Rasulallah ﷺ mereka
generasi yang paling hafal, paling menjaga, paling paham dan paling
mempratekkan ajaran islam dengan benar, islam yang langsung di ajarkan oleh
Allah dan Rasullanya maka sangat wajar jika mereka disebut sebagai genarasi
terbaik pertama sebagaimna Sabda Rasulallah ﷺ
“Sebaik baik manusia adalah generasiku (para
sahabat) kemudian orang orang sesudah mereka kemudian (tabi’in) orang orang
setelah mereka tabiut tabi’in”.(HR Bukhari No.6429 dan Muslim No. 2533)
Dan
Allah juga telah menggelari mereka yang telah di abadikan dalam al qur’an
sebagai As Sabiquna awwalun, allah telah meridhoi mereka dan merekapun ridho
kepada-Nya. Sebagaimana firmannya yang berbunyi,
orang orang yang terdahulu lagi pertama tama masuk
islam diantara orang orang muhajir dan anshar dan orang orang yang mengikuti
mereka dengan baik, allah ridhao kepada mereka dan merekapun ridha kepada allah
dan allah menyediakan bagi mereka surga surga.(Qs.At Taubah : 100).
IV.
Kewajiban
kaum muslimin terhadap sahabat.
Kewajiban
kaum muslimin adalah mengikuti pemahaman para sahabat karena meraka adalah
orang yang paling paham tentang tentang islam keilmuan, kejujuran dan amalan
meraka telah teruji dan telah mendapat
stempel keridhoan Allah dan rasullnya. Sebagamana Sabda Rasulallah
Aku
wasiatkan kepada kalian untuk mengikuti para sahabatku, kemudian mengikuti
orang orang sesudah mereka (tabi’in) kemudian mengikuti orang orang sesudah
mereka (tabi’ut tabi’in). (HR Ibnu majah dan Tirmidzi)
وَسَتَرَوْنَ
مِنْ بَعْدِيْ اخْتِلاَفاً شَدِيْدًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ
الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ
عَضُّوْا
عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَاْلأُمُوْرَ الْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ
كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“sepeninggalku
nanti kalian akan melihat perselisihan yang sangat tajam maka hendaklah kalian
mengikuti sunnahku dan sunnah para khulafa’ rasyidin mahdiyyin (pemimpin yang
lurus dan mendapat petunjuk), gigitlah ia dengan gigi geraham (berpegang
teguhlah padanya), dan jauhilah perkara-perkara muhdatsat (hal-hal baru dalam
agama), sesungguhnya setiap bid’ah itu kesesatan” (HR. Ibnu
Majah, At-Tirmidzi dan Abu Dawud).
V.
Pendapat
para sahabat tentang wajibnya berpegang teguh terhadap sunnah (hadist)
Seseorang jika menginginkan keselamatan dunia dan
akhirat maka hendaknya ia berpegang teguh pada ala qur’an dan sunnah,
sebagimana Sabda Rasulallah, Aku telah meninggalkan pada kamu
sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh
kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya”. (HR. Malik)
VI.
Nama
nama Sahabat yang banyak meriwayatkan hadist
Ada tujuh sahabat Raulallah ﷺ
yang meriwayatkan lebih dari 1.000 Hadis semasa hidup beliau. mereka tercatat
sebagai para sahabat Nabi yang terbanyak meriwayatkan hadis, ketujuh sahabat
tersebut adalah:
1. ABU
HURAIRAH
Nama aslinya Abdus syamsi. Setelah masuk islam
pada saat perang khaibar ia mengganti namanya menjadi Abdurahman as shahri
Abu Hurairah meriwayatkan Hadis sebanyak
5.374 Hadis
2. ABDULLAH
BIN UMAR
Ia adalah putra umar bin khatab dan saudara
kandung hafshah, istri nabi.abdullah bin umar telah meriwayatkan hadis sebanyak
2.630 hadis.
3. ANAS
BIN MALIK
Anas bin malik berada pada urutan ke tiga
terbanyak dalam meriwayatkan hadis.
Ia meriwayatkan hadis sebnyak 2.286 hadis.
4. AISYAH
Beliau putrid dari abu bakar dan ummi Rumah.ia
adalah istri Rasulallah setelah wafatnya Khadijjah. Semasa hidupnya Aisyah
telah meriwayatkan hadis sebanyak 2.210 Hadis.
5. ABDULLAH
BIN ABBAS
Beliau adalah putra abbas bin abdul muthalib,
paman Rasulallah SAW ini menjadi sosok yang berilmu luas dan ahli fiqih yang
mendetail. Sepanjang hidupnya ia meriwayatkan hadis sebanyak 1.660 Hadis.
6. JABIR
BIN ABDULLAH
Jabir bin Abdullah selama berada disisi
Rasulallah telah mampu meriwayatkan 1.540 hadis.
7. SAID
AL KHUDRI
Nama aslinya sa’ad bin malik bin sanan, namun
ia lebih dikenal dengan julukan abu said al khudri.abu said telah meriwayatkan
hadis sebanyak 1.170 hadis.
VII.
Contoh
perbedaan para sahabat (3 contoh)
Perbedaan pendapat tidak hanya terjadi pada
masa masa sekarang ini namun sudah terjadi sejak masa para sahabat merekapun
berikhtilaf dalam beberapa perkara diantara perkara ikhtilaf yang terjadi pada
masa sahabat adalah sebagi berikut:
1.
Perintah Rasulallah agar para sahabatnya yang
tergabung dalam pasukkan janganlah kalian shalat kecuali di perkampungan bani
quraidhah, di tengah perjalanan tibalah waktu sholat asar sebagian dari mereka
melaksanakan sholat di perjalan ini dan sebagian yang lain shalat di
perkampungan bani quraidhah.
2.
Dalam menafsirkan makna “Lamastum Nissa”
menyentuh berempuan setelah berwudhu. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Umar berpendapat
menyentuh wanita membatalkan wudhu.
Adapun Ibnu Abbas berpendapat menyentuh wanita
tidak membatalkan wudhu.
3.
Dalam masalah pengertian Quru’ Umar bin
Khatab,Abu Bakar, Ustman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Abu Darda, Mua’az, Ibnu
Abbas dan Ibnu Mas’ud mereka semua berkata bahwa yang di maksd dengan Quru
adalah Haid.
Sedangkan Aisyah berkata bahwa yang dimaksud
dengan Quru adalah masa suci.
VIII.
Sebab
para sahabat (kadang) berbeda pendapat
Terjadi perbedaan pendapat dikalangan para
sahabat yang disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1.
Diantara sahabat ada yang pernah mendengar
sebuah hukum dengan suatu kasus dari Rasullah ﷺ
sementara sahabat yang lain tidak mendengarnya.
2.
Para sahabat melihat Rasulallah ﷺ
melakukan suatu amalan, lalu sebagai sahabat menyimpulkan amalan itu sebuah
ibadah dan yang yalian menyimpulkan sebagai kemubahan saja.
3.
Ikhtilaf karena faktor dugaan
4.
Ikhtilaf dalam mengkompromikan dua kasus yang
berbeda.
IX.
Penutupan
Perbedaan pendapat telah terjadi sejak masa sahabat, hal ini terjadi karena perbedaan pemahaman di antara mereka dan
perbedaan nash (sunnah) yang sampai kepada mereka, selain itu juga karena
pengetahuan mereka dalam masalah hadis tidak sama dan juga karena perbedaan
pandangan tentang dasar penetapan hukum dan berlainan tempat.
Namun demikian, para sahabat radyallahu ‘anhu, meskipun berbeda
pendapat dalam masalah furu’, mereka tetap teguh memelihara kesatuan, jauh dari
perpecahan dan tidak berpecah belah.
Demikian penjelasan singkat sejarah perkembangan fiqih di masa
sahabat. Walallahu A’lam.
X.
Daftar
pustaka
1.
Potret
Salafi sejati, Tim Ulin Nuha Cetakan Al Qowam 2007
2.
Shahih
Fiqih Sunnah, Abu Malik Kamal Bin As sayyid salim cetakan Pustaka At Tazkia
2006
3.
Al Lu’lu’ wal Marjan Muhammad Fuad Abdul Baqi,
Cetakkan Ummul Qura’ 2012
4.
Tafsir Ibnu Katsir Juz I/447, cetakan pustaka
imam asy syafi’I 2012
0 Response to "SEJARAH FIQIH DI MASA SAHABAT"
Post a Comment