I. KEBENARAN ILMU DIBUKTIKAN DENGAN
AMAL
✍ Ilmu yang hakiki tidak hanya
terbatas pada apa yang di ucapkan oleh bibir atau ditulis di atas kertas atau
di simpan di otak, namun ilmu yang hakiki adalah ilmu yang di terjemahkan oleh
pemiliknya dalam bentuk amal.
💫 Fudhail bin iyadh berkata
"Seorang Alim itu masih di katakan jahil dengan apa yang ia ketahui
sehingga ia mengamalkan ilmunya, jika ia telah mengamalkannya baru di katakan
Alim".(Iqtidhau'i Ilmi Al Amal, Khatib Al Baghdadi, 39)
💫 Ibnu Aroby berkata, Seorang alim itu blm dikatakan Rabbani
sehingga ia menjadi seorang alim yang mengajarkan sekaligus mengamalkan
ilmunya. (Fathul Bari Ibnu Hajar 1/218)
💦 Oleh karena itu Imam Ahmad bin
Hambal rahimahullah benar-benar konsekuen dengan hal ini sebagimana beliau
katakan tidaklah aku menulis sebuah hadispun melaikan aku telah mengamalkannya.
Sehingga aku sampai pada sebuah hadis Bahwasanya Nabi berbekam dan memberikan
satu dinar kepada Abu Thayyibah. Maka ketika aku berbekam akupun memberikan
satu dinar kepada tukangnya. (Syiar A'lam Nubala, Imam Adz Dzahabi, 11/213).
II. IKHLASKAN NIAT DAN HINDARKAN
MAKSIAT DALAM MENUNTUT ILMU
✍ Abu Abdillah Ar Rodzabary
berkata, Ilmu itu tergantung pada amal dan amal itu tergantung pada keikhlasan
dan dengan ikhlas karena Allah itulah yang akan mewariskannya kepahaman (agama)
Allah. (I'tiqadla Ul Ilmi Al Amal, 32)
💫 Adh Dhahak bin Muzahim berkata,
"Tidaklah seorang itu mempelajari Al Qur'an kemudian ia lupa melainkan
karena dosa yang ia perbuat". (Az Zuhud Abdullah bin Mubarak 85)
💦 Yahya bin Yahya berkata,
"Seseorang bertanya kepada Malik bin Anas Hay Abu Abdillah adakah hal yang
dapat membuat baik hafalan seseorang??
Beliau menjawab ada yaitu meninggalkan
maksiat". (Al Hast tsu ala hifdzil hadits, Khatib Al Baghdadi, 8)
III. MENGATAKAN AKU TIDAK TAHU ADALAH
SEBAGAIAN DARI ILMU
💫 Seorang Alim jika di tanya
tentang sesuatu masalah tapi tidak tahu jawabnya maka jangan segan mengatakan
aku tidak tahu. Dengan jawaban ini tidak berarti reputasi dan kharisma orang
alim tersebut akan menurun, justru sebaliknya hal ini akan menunjukkan
ketulusan hati kebersihan jiwa dan kesucian hatinya.
💦 Ibnu Jama'ah dalam kitabnya
Tazkiratus Sami wal Muttakalim berkata, "Mengatakan aku tidak tahu bagi
seorang alim tidak berarti menurunkan reputasinya sebagaimana dugaan sejumlah
orang jahil justru akan meninggikan martabatnya karena hal ini merupakan bukti
keteguhan diennya (agamanya) ketaqwaan kepada Rabb Nya kesucian hatinya dan
kematangan ilmunya".
💦 Imam Asy Sya'bi seorang tokoh
tabi'in berkata,
لاَ أَدْرِي نِصْفُ اْلعِلمِ
"Mengatakan aku tidak tahu
adalah separuh dari ilmu. (Sunan Darimi 1/74).
IV. MENGORBANKAN WAKTU DAN KESEMPATAN
DALAM MENUNTUT ILMU
💦 Menuntut ilmu memerlukan
pengorbanan baik harta, waktu, tenaga, dan fikiran karena ilmu tidak akan
mungkin didapatkan oleh seseorang dengan bersantai santai atau bermalas
malasan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Imam yahya bin Abi Katsir
rahimahullah,
لَا يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ
الْجِسْمِ
Ilmu tidak akan diperoleh dengan
jasad bersantai santai. (Siyar A’lamin Nubala’ 13/266)
💫 Imam Said bin Musayyib berkata,
Aku mengadakan perjalanan berhari hari lamanya hanya untuk mencari sebuah
hadis. (Al bidayah wan Nihayah X/100)
V. MENUNTUT ILMU SAMPAI AJAL
MENJEMPUT
💦 Menuntut ilmu adalah bagian dari
pada ibadah, dan Allah memerintahkan manusia untuk beribadah kepada-Nya sampai
ajal menjemput. Allah ta'ala berfirman,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ
الْيَقِين
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu
yang diyakini (ajal).(Qs. Al Hijr:99)
Maka praktis seorang muslim
dituntut untuk menuntut ilmu sampai malaikat maut datang menjemputnya.
💫 Imam Ahmad rahimahullah berkata,
أنا أطلب العلم إلى أن أدخل القبر
Saya menuntut ilmu sampai saya
masuk ke liang kubur. (Syaraful Ashabil hadits 129)
✍ Said bin Jubair berkata,
Seseorang tetap di katakan alim selama ia masih belajar, namun jika telah
menjauhi ilmu maka ia adalah orang yang paling jahil. (Al Jami fi'il hatstsi
ala hifdzil ilmi 33)
0 Response to "KEBENARAN ILMU DIBUKTIKAN DENGAN AMAL"
Post a Comment