THAHARAH (BERSUCI)



THAHARAH ( BERSUCI )

I.                   Pengertian Thaharah

Thaharah adalah membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis dan hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat islam.
Thaharah atau bersuci hukumnya wajib.

A. Thaharah atau bersuci ada dua macam, yaitu :

1.     Bersuci lahiriah
Adalah bersuci dari najis dan hadast (kotoran yang bisa hilang dengan wudhu,mandi dan tayamum)
2.     Bersuci batiniah
Bersuci batiniah adalah membersihkan jiwa dari kotoran batin berupa dosa dan perbuatan maksiat seperti iri, dengki, takabur dll. Cara membersihkannya dengan taubatan nashoha yaitu memohon ampun dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

B.     Macam macam alat Thaharah

1.      Air mutlak yaitu air asli yang belum tercampuri oleh sesuatu apapun dari najis, seperti :
1.      Air hujan
2.      Air sumur
3.      Air laut
4.      Air sungai
5.      Air danau/ telaga
6.      Air salju
7.      Air embun. ( QS Al- Anfal ayat : 11)
·         Air yang suci tetapi tidak dapat mensucikan, yaitu air yang halal untuk diminum tapi tidak dapat digunakan untuk bersuci seperti air teh, kopi, sirup, air kelapa dll.
·         Air musyammas yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain emas dan perak. Air ini makruh digunakan untuk bersuci
·         Air mustakmal yaitu air yang telah digunakan untuk bersuci. Air ini tidak boleh digunakan untuk bersuci walaupun tidak berubah rasa, bau maupun warnanya
·         Air mutanajis yaitu air yang sudah terkena najis. Baik yang sudah berubah rasa, warna dan baunya maupun yang tidak berubah dalam jumlah yang sedikit yaitu kurang dari dua kullah (270 liter menurut ulama kontemporer)
2.      Tanah atau debu yang suci
3.      Batu untuk istinja

C.      BENDA BENDA YANG TERMASUK NAJIS
a.       Bangkai , selain manusia, ikan dan belalang
b.      Darah
c.       Nanah
d.      Yang keluar dari kubul dan dubur
e.       Khamer
f.        Anjing dan babi
g.       Madzi dan wadi
h.      Darah haid
i.         Kotoran hewan yang tidak boleh dimakan dagingnya

D.     JENIS – JENIS NAJIS DAN CARA MENSUCIKANNYA
1.      Najis ringan  (najis mukhafafah)
Najis mukhafafah adalah najis yang berasal dari air kencing bayi laki-laki yang belum makan apapun kecuali air susu ibunya saja dan umurnya kurang dari 2 tahun. Cara membersihkan najis ini cukup dengan memercikkan air kebagian yang terkena najis.

2.      Najis sedang (najis mutawassitah)
Yang termasuk kedalam golongan najis ini adalah kotoran, air kencing dsb. Cara membersihkannya cukup dengan membasuh atau menyiramnya dengan air sampai najis tersebut hilang (baik rasa, bau dan warnanya).
3.       Najis berat (najis mughalazah)
Yaitu jilatan atau air liur anjing dan babi. Cara membersihkannya dengan cara dibasuk 7 kali yang pertama dengan tanah


II.                ISTINJA

A.      Pengertian istinja
Istinja adalah membersihkan kotoran yang keluar dari dua jalan yaitu kubul dan dubur dengan air, batu atau daun.
B.      Adab buang air
1.      Hendaknya mencari tenpat yang tertutup dan menjauh dari manusia
2.      Tidak membawa sesuatu yang bertuliskan Allah
3.       Membaca doa ketika masuk wc
4.      Mendahulukan kaki kiri ketika masuk dan kaki kanan ketika keluar
5.      Tidak menghadap atau membelakangi kiblat saat buang air besar
6.      Tidak berbicara kecuali mendesak
7.      Menghindari buang air kecil di tempat mandi
8.      Dilarang buang air di tempat air yang tidak mengalir
9.      Membaca doa ketika keluar wc

III.             WUDHU
A.     Pengertian Wudhu
Wudhu adalah menggunakan air pada anggota anggota bagian tubuh tertentu untuk menghilangkan hadas atau najis.
B.     Rukun rukun wudhu
1.      Niat berwudhu
2.      Membasuh muka
3.      Membasuh kedua tangan sampai ke siku
4.      Mengusap kepala
5.      Mengusap kedua telinga
6.      Membasuh kedua kaki hingga mata kaki.
7.      Tertib
8.      Berurutan
C.      Sunah sunah wudhu
1.      Bersiwak
2.      Membaca basmalah
3.      Mencuci kedua tanagn sebelum wudhu
4.      Berkumur kumur dan istinsyaq memasukkan air dalam hidung sebanyak tiga kali
5.      Mengeluarkan air dari hidung
6.      Mendahulukan sebelah kanan
7.      Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali
8.      Menyela nyela jenggot
9.      Menggosok anggota wudhu
10.  Menyela nyela jari jari tanagn dan kaki
11.  Menghemat air
12.  Berdoa setelah wudhu
13.  Shalat dua rakaat setelah wudhu
D.     Hal hal yang membatalkan wudhu
1.      Keluar air seni, tinja atau angin
2.      Keluar mani, wadidan madzi
3.      Tidur yang lelap
4.      Hilang akal gila, mabuk atau pingsan
5.      Menyentuh kemaluan
6.      Memakan daging unta
E.      Hal hal yang tidak membatalkan wudhu
1.      Menyentuh wanita dengan tanpa batas
2.      Muntah
3.      Tertawa terbahak bahak
4.      Memandikan jenazah
5.      Keluar darah dari tempat yang tidak biasanya karena luka atau bekam

IV.              TAYAMUM

A.     Pengertian tayamum
Tayamum adalah menyengaja menggunakan permukaan tanah untuk bersuci, menggantikan wudhu jika tak mendapati air.
B.     Sebab sebab tayamum adalah :
1.      Tidak menemukan air
2.      Kerena sakit
C.      Rukun tayamum :
1.      Niat bertayamum
2.      Mengusap waja dengan tanah atau debu
3.      Mengusap kedua tangan sampai pergelangan
4.      Tertip
D.     Yang membatalkan tayamum
1.      Semua yang membatalkan wudhu
2.      Menemukan air sebelum shalat, kecuali yang sakit
3.      Murtad (keluar dari islam )
E.      Tatacara tayamum
Menepukkan kedua telapak tangan di atas tanah atau debu kemudian meniupnya lalu mengusapkan pada wajah dan kedua telapak tangan samapai pergelangan tangan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "THAHARAH (BERSUCI)"

Post a Comment