WASIAT LUKMAN KEPADA PUTRANYA


1. JANGAN BERBUAT SYIRIK
Allah ta’ala berfirman:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".(Qs Lukman:13)

Ibnu katsir mengatakan dalm tafsirnya” lukman berpesan kepada putranya sebagai orang yang paling disayanginya dan paling berhak diberi pengetahuan yang paling utama. Karena itu wasiat pertama lukman kepada anaknya untuk beribadah kepada allah semata dan tidak mempersekutukan dengan sesuatu pun. Syirik merupakan dosa yang paling besar.
  
2. ALLAH MENGETAHUI KEADAAN HAMBANYA
Allah ta’ala berfirman:

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الأرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(Qs Lukman:16)

Ibnu katsir mengatakan bahwa seandainya amal sekecil biji sawi itu di bentengi dan ditutupi, berada di batu besar yang membisu atau hilang dan lenyap di kawasan langit di dalam bumi, sungguh pasti allah akan menemukannya. Karena tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari Allah.

     3.  DIRIKAN SHOLAT , AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR DAN SABAR

Lukman terus menerus memberikan pengarahan kepada putranya dalam pesan selanjutnya. Kisahnya disebutkan dalam Al qur’an  Allah berfirman:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(Qs. Lukman:17)

Ibnu katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya
أَقِمِ الصَّلاة maknanya dirikanlah sholat lengkap dengan batasan batasan, fardhu fardhu dan waktu waktunya.
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ perintahkanlah yang baik dan cegahlah yang mungkar sesuai kemampuan dan jerih payahmu, karena untuk merealisasikan amar ma’ruf nahi mungkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan dari orang lain. Oleh karena itu dalm pesan selanjutnya lukman berpesan kepada purtanya untuk bersabar.

  
J   4. JANGAN SOMBONG
Allah berfirman:
وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(Qs.Lukman:18)

Ibnu katsir mengatakan “ janganlah engakau bersikap sombong dengan meremehkan manusia dan memalingkan mukamu dari mereka bila mereka berbicara dengan mu”

  5.      BERSIKAPLAH PERTENGAHAN

Allah ta’ala berfirman:
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الأصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(Qs.Lukman:19)

Al-Qurthubi mengatakan, setelah Luqman memperingatkan anaknya agar waspada terhadap akhlak tercela, ia lalu menggambarkan kepadanya akhlak mulia yang harus dikenakannya. Yakni bersikap pertengahanlah kamu dalam berjalan. Cara jalan pertengahan yaitu antara langkah cepat dan lambat. Hanya Allah yang lebih mengetahui makna yang dimaksud. Akan tetapi, Allah sendiri memuji orang yang bersikap demikian sebagaimana yang telah disebutkan keterangannya dalam surat Al-Furqan,
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا
Dan hamba-hamba Rabb yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati” (QS. Al-Furqan: 63).
“Lunakkanlah suaramu.” maksudnya kurangilah suaramu dari suara yang keras.Dengan kata lain, janganlah kamu memaksakan diri mengeluarkan suara yang sangat keras, tetapi dalam batasan seperlunya. Makna secara keseluruhan dari surat Lukman ayat 19 di atas ialah bersikaplah tawadhu’ atau rendah hati.

Wallahu A’lam……



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WASIAT LUKMAN KEPADA PUTRANYA"

Post a Comment