ANJURAN BERPUASA SUNNAH PADA TANGGAL 1-9 DZULHIJJAH
✅ Puasa termasuk amal shalih yang sangat agung, dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menganjurkan untuk memperbanyak amal shalih, khususnya di awal Dzulhijjah.
✅ Sebagaimana sabda beliau shallallahu’alaihi wa sallam,
مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ ، فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ ، وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidaklah ada hari-hari yang lebih dicintai Allah ta’ala untuk beramal shalih melebihi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah? Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad bersama diri dan hartanya, lalu tidak ada yang kembali sedikitpun.”
[HR. Al-Bukhari, Abu Daud dan At-Tirmidzi]
✅ Dalam riwayat yang lain,
مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمَ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ الأَضْحَى
“Tidak ada satu amalan yang lebih suci di sisi Allah ‘azza wa jalla dan lebih besar pahalanya dari satu kebaikan yang dilakukan seseorang pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.”
[HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya no. 1776 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Shahih At-Targhib]
Maka dianjurkan berpuasa sunnah pada 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah, berdasarkan keumuman dalil tentang keutamaan amal shalih pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Adapun tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah diharamkan berpuasa.
✅ Dan terdapat dalil khusus dari sebagian istri Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
"Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berpuasa Sembilan hari awal Dzulhijjah, hari ‘Asyuro (10 Muharram), tiga hari setiap bulan Senin pertama dari bulan tersebut dan hari Kamis.”
[HR. Abu Daud, Shahih]
✅ Boleh melakukan puasa ini sembilan hari penuh atau sebagiannya saja.
✅ Dan lebih ditekankan lagi untuk berpuasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) bagi selain jama’ah haji, berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,
ثَلاَثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa tiga hari tiap bulan, puasa Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya, maka inilah puasa yang bagaikan berpuasa setahun penuh, puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) aku harapkan kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) aku harap kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun lalu.”
(HR. Muslim dari Abu Qotadah radhiyallahu’anhu)
0 Response to "ANJURAN BERPUASA SUNNAH PADA TANGGAL 1-9 DZULHIJJAH"
Post a Comment